Suasana sosialisasi para pedagang di Pasar Tradisional Penkase Oeleta, Sabtu (18/10/2025)
Metronewsntt.com, Kupang– Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Kupang mengambil langkah strategis untuk memberdayakan pelaku usaha kecil menengah (pedagang) di Pasar Tradisional Penkase Oeleta. Perumda Pasar secara khusus menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan BPJS Ketenagakerjaan untuk melaksanakan sosialisasi intensif mengenai akses permodalan dan perlindungan jaminan sosial.
Pertemuan yang bertujuan mengatasi masalah klasik pedagang, yakni kendala modal dan minimnya jaminan sosial, ini berlangsung di area Pasar Tradisional Penkase Oeleta, Sabtu (18/10/2025). Selain menjadi ajang edukasi, acara ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan lokasi pasar tersebut kepada masyarakat.
Direktur Pemasaran Perumda Pasar Kota Kupang, Maxi Nomleni, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih atas kehadiran semua pihak, termasuk Pak Randi Lanin, Kepala Unit BRI Tenau, dan Pak Mario P.Dedy dari BPJS Ketenagakerjaan.
Maxi Nomleni mengakui bahwa pertemuan ini merupakan yang kesekian kalinya dilaksanakan, dengan fokus utama menjawab keluhan pedagang mengenai modal awal berdagang.
Sebagai solusi atas permasalahan modal, Perumda menghadirkan BRI yang memiliki program pinjaman Dana KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Nomleni meyakini bahwa Dana KUR akan sangat membantu para pedagang di Pasar Alam karena memiliki bunga yang sangat rendah.
"Saya minta betul, akseslah pinjaman pada lembaga-lembaga yang resmi seperti BRI dan hindari pinjaman di koperasi harian yang dikhawatirkan akan merepotkan saat pengembalian," tegas Maxi Nomleni.
Maxi Nomleni juga mengingatkan pedagang agar tidak "terlalu bernafsu" dan menyesuaikan besaran pinjaman dengan kemampuan bayar, sehingga angsuran tidak memberatkan di kemudian hari.
Selain permodalan, topik utama sosialisasi juga menyoroti pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Maxi Nomleni menjelaskan bahwa program ini tidak lagi terbatas pada pekerja kantoran, melainkan kini mencakup pekerja mandiri seperti pedagang, nelayan, dan petani. Keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan dianggap krusial karena memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan kerja seperti pada saat mencari hasil dagangan dan mengalami risiko.
"Iuran bulanan untuk peserta mandiri itu sangat kecil, hanya belasan ribu Rupiah per bulan," ujar Maxi Nomleni.
Manfaat yang diberikan tidak main-main, meliputi cakupan biaya jika terjadi kecelakaan, santunan dan bonus tambahan jika peserta meninggal dunia, bahkan bantuan beasiswa sampai kuliah untuk dua orang anak.
" Bagi pedagang yang berminat untuk mengajukan pinjaman KUR dan/atau mendaftar menjadi anggota BPJS, proses koordinasi dapat dilakukan langsung dengan pengelola pasar, Pak Randy Lanin, atau langsung dengan Pak Mario," tutup Maxi Nomleni.(mnt)